Lebaran dan THR rasanya merupakan 2 hal yang selalu dinantikan pasca bulan Ramadhan. Terutama bagi para karyawan, karena mereka akan mendapatkan gaji yang lebih banyak dibanding bulan bulan lainnya.
Namun banyak pemasukan, seimbang juga dengan banyaknya pengeluaran atau malah lebih. Ditambah lagi dengan iming iming diskon besar-besaran yang ditawarkan. Biasanya sebelum lebaran, orang berbondong-bondong berbelanja pakaian baru, perhiasan, bahan makanan, dan kebutuhan lainnya. Disadari atau tidak, jika terlalu boros membeli barang barang saat lebaran malah membuat keuangan menjadi defisit. Padahal dalam Islam sendiri tidak dianjurkan membeli pakaian baru atau menyambut lebaran dengan terlalu mewah dan berlebihan. Cukup sederhana saja yang penting kita memahami makan Idul Fitri itu sendiri sehingga menjadi pribadi yang lebih baik di 11 bulan yang lainnya..
Lalu bagaimanakah tips mengelola uang THR agar tidak berlebihan dan sisanya dapat ditabung untuk masa depan?
- Pisahkan gaji dengan THR.
- Bayarkan dulu THR orang yang bekerja pada kita misalkan pembantu atau supir.
- Alokasikan 20-30% untuk keperluan hutang atau cicilan lain.
- Buatlah anggaran hari raya secara detail paling tidak 2 minggu sebelum lebaran. Sesuai namanya, Tunjangan Hari Raya sebaiknya digunakan untuk membiayai tambahan pengeluaran akibat adanya Hari Raya misal ongkos pulang kampung, bukan untuk kepentingan pribadi seperti berfoya-foya dengan barang barang yang serba baru.
- Sisihkan 5-10% dari uang THR untuk biaya tak terduga. Namun apabila tidak ada pengeluaran untuk biaya tak terduga, jangan pakai uang ini untuk dibelanjakan yang lain. Lebih baik simpan dan tabung untuk membayar biaya cicilan bulan depan, misalnya.
- Hindari berhutang saat hari raya. Dengan situasi hari raya yang besar, terkadang menuntut kita untuk terus mengeluarkan uang. Oleh sebab itu, sesuaikan dengan benar pemasukan dengan pengeluaran yang dibutuhkan sesuai prioritas . Jangan sampai anda dikejar kejar oleh debt collector atau tagihan kartu kredit jauh melonjak setelah hari raya berlalu
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar