Sejumlah ilmuwan mancanegara memeringatkan ancaman ledakan matahari terhadap bumi.
Sejumlah
situs berita mancanegara memberitakan ancaman 'tsunami matahari' yang
akan menghantam bumi hari ini, Selasa, 3 Agustus 2010. Benarkah
gelombang akibat ledakan besar di atmosfer matahari itu akan terjadi?
Profesor
Riset Astronomi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN),
Thomas Djamaluddin, membantah ancaman itu. "Tidak ada tsunami atau
badai matahari saat ini," katanya seperti dikutip dari blog pribadinya.
Menurut
Thomas, kejadian sebenarnya adalah terjadi ledakan atau flare kecil di
matahari pada 1 Agustus 2010 sekitar pukul 16.00 WIB. Bila itu
mengarah ke bumi, dampaknya kemungkinan baru terasa sekitar 3 Agustus,
tetapi tidak signifikan.
Kejadian pada 1 Agustus tidak berdampak
signifikan pada bumi. "Kalau pun ada hanya sedikit gangguan ketinggian
orbit satelit dan tampaknya cahaya aurora di langit sekitar kutub
karena interaksi partikel matahari yang terperangkap medan magnet bumi
dengan atmosfer bumi."
Tsunami matahari berbeda dengan badai
matahari. Tsunami matahari adalah ledakan di permukaan matahari yang
dampaknya hanya terasa di sekitar titik ledakan. "Ibarat terjadinya
gempa di laut, maka gelombang tinggi terjadi menyebabkan tsunami di
sekitar episentrum gempa tesebut," katanya.
Ia menambahkan,
gelombang tsunami terjadi pada plasma atau gas panas di permukaan
matahari sehingga tidak akan berdampak ke bumi. Sedangkan ledakan
matahari atau lontaran massa matahari yang dikenal sebagai badai
matahari bisa berdampak ke bumi ketika badainya berskala besar dan
mengarah ke bumi.
***
Berdasar penelitian National
Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), yang disponsori lembaga
antasariksa Amerika Serikat, NASA, badai matahari terjadi ketika muncul
flare atau ledakan besar di atmosfer matahari dengan daya supertinggi.
Badai
matahari bisa menyebabkan lonjatan tenaga lisrik hingga miliaran watt.
Bila sampai ke bumi, pancarannya akan mempengaruhi medan magnet bumi
yang selanjutnya berdampak pada sistem satelit, listrik, dan frekuensi
radio. Bumi terancam kehilangan daya listrik.
Badai matahari
merupakan siklus biasa yang terjadi setiap 11 tahun. Namun, siklus itu
diperkirakan akan mencapai puncaknya pada 2012-2013. Badai matahari
pernah melanda bumi pada 1 September 1859. Namun, kala itu tak terlalu
berdampak karena kehidupan di masa itu belum ditopang listrik.
Berdasar
prediksi tersebut, sejumlah badan antariksa telah berupaya menyiapkan
sejumlah strategi menghadapi badai matahari. Strategi untuk
mengantisipasi hilangnya daya listrik, satelit, dan frekuensi radio
yang menopang kehidupan masyarakat modern masa kini.
Home » Pengetahuan » Benarkah Akan Terjadi 'Tsunami Matahari'
Benarkah Akan Terjadi 'Tsunami Matahari'
Diposting oleh Unknown on Jumat, 23 Desember 2011
Label:
Pengetahuan
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar